![]() |
Al Quran Produksi Sinarmas di Pabrik Indah Kiat Tangerang |
Saat pertama kali bekerja setelah lulus SMA dan menerima gaji pertama dalam hidup,
barang atau benda apa yang kalian beli? Enam belas tahun yang lalu, tepatnya
awal Oktober 2000, saya menerima gaji pertama saya di pekerjaan pertama yang
saya jalani setelah lulus SMA dan benda yang saya beli adalah Al Quran.
Entah apa yang mendasari tindakan
tersebut, karena pada kenyataannya saya juga ingat betul bahwa Al Quran itu
sangat jarang saya sentuh untuk dibaca, hanya tersimpan rapi di lemari pakaian
yang berdiri tegak di kamar kos.
Dua tahun kemudian saat saya
berhenti di tempat kerja ini, tempat kerja pertama saya sebagai sosok orang
dewasa yang berjuang hidup mandiri lepas dari orang tua dan pindah ke daerah
lain, Al Quran tersebut diminta sepupu saya. Sejak itu saya tidak lagi ingat
tentang keberadaan Al Quran tersebut. Karena saya pindah ke daerah lain lagi,
tidak tinggal satu kota dengan sepupu.
![]() |
Tampak Sampul depan Al Quran produksi Indah Kiat |
Terbersit dalam hati
“Alhamdulillah, masih digunakan hingga saat ini. Setelah sepuluh tahun
berlalu”. Tapi juga agak berkerut dahi sambil mikir “Hem...sudah rontok ya,
kondisinya sudah tidak bagus lagi”.
![]() |
Buku CBM Al Quran Indah Kiat Sinarmas |
Pertimbangan memilih saat itu
“Tulisannya agak besar dan sangat jelas cetakannya, harganya lumayan dibanding
pilihan lainnya saat itu”. Tapi kertasnya memang harus diakui sangat tipis dan
warna putihnya tidak terlalu cerah. Tapi bisa dibilang, itu adalah Al quran
terbaik saat itu yang pernah saya lihat.
Jaman saya kecil sampai SMP,
ngaji di rumah tetangga, buku belajar membaca Al Quran hingga AL Quran yang
disediakan oleh guru ngaji saya jauh lebih suram kondisinya. Kertas yang
warnanya jauh dari kata putih. Bukan terbuat dari kertas HVS, tapi sejenis
kertas CD (kertas koran) yang agak tebal.
![]() |
AL Quran Braile Indah Kiat Sinarmas |
Tapi jangan tanya kondisinya yang
terlihat sudah sangat uzur, banyak bolong termakan kutu kertas, lem rontok sana
sini. Ada yang sambunganya menggunakan jahitan, benangnya sudah modal-madil
kalau kata orang Jawa.
Karena blogpost ini, saya sampai
akhirnya browsing untuk mencari gambar Al Quran dan buku alif-alifan (bahasa
saya jaman dulu) ikonik jaman dulu, yang dulu saya gunakan belajar mengaji dari
masih buta huruf arab sampai bisa.
Sisi positifnya sih, dari kondisi
ini bisa tahu bahwa Al Quran tersebut sudah lama menjadi mediator puluhan anak
belajar ngaji dan melantunkan. Tapi dari sini pula, kita jadi tahu banyak Al
Quran yang beredar di Indonesia ternyata kualitas bahannya masih banyak yang
belum bagus.
Kertas yang digunakan masih belum
berkualitas, begitu juga proses produksinya. Jadi jamak terlihat Al Quran di
banyak tempat dalam kondisi rusak seperti yang saya beli dan ceritakan di atas.
Selain masalah bahan, ternyata Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim
masih mengalami yang namanya kekurangan Al Quran.
Sebuah masjid besar dengan
jama’ah bejibun ternyata juga masih banyak yang kekurangan Al Quran. Dan yang perlu kita tahu sebagai umat muslim
di Indonesia, 54% populasi Muslim di Indonesia masih buta huruf Al Quran
(berdasarkan data Kementrian Agama). Dalam setahun Indonesia masih membutuhkan
2 juta eksemplar mushaf Al Quran.
Berdasarkan kondisi ini, Sinarmas
APP perusahaan kertas swasta nasional melakukan wakaf Al Quran untuk pemenuhan
kebutuhan Al Quran umat Muslim Indonesia. Dalam konfrensi terbatas di awal
Ramadhan lalu, Bapak Suhendra
Wiriadinata, Direktur Sinarmas APP ditemani Bapak Yuki Wardhana, GM Corporate Affair Sinarmas APP dan Ibu Citra Yulia selaku Brand Manager QPP
menjelaskan perjalanan Wakaf Al Quran yang dilaksanakan Sinarmas APP.
Sudah dilaksanakan selama delapan
tahun dari 2008, dan hingga 2015 telah Sinarmas APP telah mewakafkan 400 ribu
mushaf Al Quran. Untuk tahun 2016, kembali Sinarmas APP melaksanakan wakaf 100
ribu Al Quran Juz Amma.
Yang membuat istimewa di tahun
2016 kali ini, juga ditambah 200 Al Quran Barile dan 50 ribu buku Cara Belajar Membaca
(CBM) Al Quran. Untuk CBM SIAPP bekerjasama dengan Gramedia sebagai operator
penyusun materi yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia.
Dalam artian, mudah dimengerti
dan cepat dipahami bagi siapapun yang belajar dengan CBM Sinarmas APP.
Sedangkan untuk AL Quran Braile, kenapa jumlahnya masih sedikit? Karena
ternyata membuatnya cukup rumit, satu mushaf atau satu buku Al Quran braile
hanya untuk satu Juz. Jadi untuk 30 Juz
berarti 30 Al Quran Braile.
Menelisik halalnya kertas Al Quran SIAPP
Dari curhat saya tentang Al Quran
dan buku CBM yang rusak saat digunakan beberapa tahun, bagaimana dengan
kualitas Al Quran dari SIAPP?
Dari konfrensi terbatas ini,
dijelaskan bahwa kertas yang digunakan adalah kertas premium yang sama
berkualitasnya dengan kertas yang di eksport ke luar negeri. Bu Citra
menjelaskan, kertas untuk Al Quran atau disebut juga QPP dibuat PT Indah Kiat Pulp & Paper, dan sebagian
pasar terbesar adalah Timur Tengah.
QPP yang diproduksi SIAPP dengan
merek Sinar Tech Royale juga
diterangkan oleh SIAPP telah bersertifikasi halal sesuai setandart MUI. Dari
hulu hingga ke hilir, mulai dari pengadaan bibit, pupuk hingga distribusi. Yang
mana konsumen Timur Tengah sangat konsen dengan hal ini. Bahkan kontainer untuk
mengangkut harus dicuci (dimandikan) dan do’akan dulu sebelum digunakan mengangkut.
Kertas berkualitas yang tahan air
dan minyak, meghasilkan tulisan yang bagus saat digunakan untuk mencetak
tulisan. Karena itu kertas harus yang terbaik agar saat naik ke mesin cetak
hasil tulisan tidak pecah (putus). Kalau ini terjadi bisa gawat, beda tulisan
atau tanda baca sedikit saja maka akan beda arti.
Sebagaimana yang diungkapkan Bu
Citra di konpers “Al Quran adalah oengantar do’a, media penghubung umat Muslim
dengan Sang Pencipta. Maka selayaknya dan keharusan menggunakan media (bahan)
yang terbaik pula”. Al Quran produksi SIAPP tahan hingga 100 tahun dengan
pengunaan normal.
Ke depan, SIAPP uga berencana menggunakan
kertas wangi gaharu untuk memproduksi Al Quran.
Untuk distribusi wakaf kepada
pihak yang membutuhkan, SIAPP bekerjasama dengan ACT. Jadi bagi yang
membutuhkan atau memiliki info daerah dan tempat yang membutuhkan mushaf Al
Quran bisa mengajukan di ACT atau buka www.wakafquran.org.
SIAPP juga mengakomodasi dua
arah, tidak hanya wakaf tapi juga memfasilitasi yang ingin wakaf. Bagi yang
ingin wakaf Al Quran, bisa melalui SIAPP. Selama ini SIAPP telah memfasilitasi
beberapa donatur dari Timur Tengah, seperti Yaman.
Semoga ini menjadi inspirasi
perusahaan Nasional lain di Indonesia atau personal sekalipun yang ingin ikut
wakaf Al Quran, bisa dilakukan melalui SIAPP.
Subhanallah...selalu terharu dengan orang-orang atau perusahaan yang mewakafkan hartanya di jalan Allah.Dalam hal ini wakaf Al Quran.Semoga pahalanya selalu mengalir buat pemilik perusahaan ya Mbak.Aamiin..
BalasHapusSubhanallah...selalu terharu dengan orang-orang atau perusahaan yang mewakafkan hartanya di jalan Allah.Dalam hal ini wakaf Al Quran.Semoga pahalanya selalu mengalir buat pemilik perusahaan ya Mbak.Aamiin..
BalasHapus