Pages

Rabu, 29 Juni 2016

Menelisik Jalan Panjang Kehalalan Wakaf Sang Pengantar Doa


Al Quran Produksi Sinarmas  di Pabrik Indah Kiat Tangerang



Saat pertama kali bekerja setelah lulus SMA dan menerima gaji pertama dalam hidup, barang atau benda apa yang kalian beli? Enam belas tahun yang lalu, tepatnya awal Oktober 2000, saya menerima gaji pertama saya di pekerjaan pertama yang saya jalani setelah lulus SMA dan benda yang saya beli adalah Al Quran. 


Entah apa yang mendasari tindakan tersebut, karena pada kenyataannya saya juga ingat betul bahwa Al Quran itu sangat jarang saya sentuh untuk dibaca, hanya tersimpan rapi di lemari pakaian yang berdiri tegak di kamar kos.

Dua tahun kemudian saat saya berhenti di tempat kerja ini, tempat kerja pertama saya sebagai sosok orang dewasa yang berjuang hidup mandiri lepas dari orang tua dan pindah ke daerah lain, Al Quran tersebut diminta sepupu saya. Sejak itu saya tidak lagi ingat tentang keberadaan Al Quran tersebut. Karena saya pindah ke daerah lain lagi, tidak tinggal satu kota dengan sepupu.

Tampak Sampul depan Al Quran produksi Indah Kiat
 
Sepuluh tahun kemudian pada 2010 saya melihat AL Quran berukuran setengah folio, bersampul kertas mengkilap warna emas itu terlihat dibawa oleh sepupu saya dalam kondisi agak rontok. Lem dari sambunganya lepas, beberapa bagian dalam juga ada yang terlihat lusuh. Dan sepupu saya sempat tersenyum sambil berkata “Ini dari kamu dulu”. 

Terbersit dalam hati “Alhamdulillah, masih digunakan hingga saat ini. Setelah sepuluh tahun berlalu”. Tapi juga agak berkerut dahi sambil mikir “Hem...sudah rontok ya, kondisinya sudah tidak bagus lagi”. 

Buku CBM Al Quran Indah Kiat Sinarmas


Pertimbangan memilih saat itu “Tulisannya agak besar dan sangat jelas cetakannya, harganya lumayan dibanding pilihan lainnya saat itu”. Tapi kertasnya memang harus diakui sangat tipis dan warna putihnya tidak terlalu cerah. Tapi bisa dibilang, itu adalah Al quran terbaik saat itu yang pernah saya lihat.

Jaman saya kecil sampai SMP, ngaji di rumah tetangga, buku belajar membaca Al Quran hingga AL Quran yang disediakan oleh guru ngaji saya jauh lebih suram kondisinya. Kertas yang warnanya jauh dari kata putih. Bukan terbuat dari kertas HVS, tapi sejenis kertas CD (kertas koran) yang agak tebal. 

AL Quran Braile Indah Kiat Sinarmas


Tapi jangan tanya kondisinya yang terlihat sudah sangat uzur, banyak bolong termakan kutu kertas, lem rontok sana sini. Ada yang sambunganya menggunakan jahitan, benangnya sudah modal-madil kalau kata orang Jawa. 

Karena blogpost ini, saya sampai akhirnya browsing untuk mencari gambar Al Quran dan buku alif-alifan (bahasa saya jaman dulu) ikonik jaman dulu, yang dulu saya gunakan belajar mengaji dari masih buta huruf arab sampai bisa.

Sisi positifnya sih, dari kondisi ini bisa tahu bahwa Al Quran tersebut sudah lama menjadi mediator puluhan anak belajar ngaji dan melantunkan. Tapi dari sini pula, kita jadi tahu banyak Al Quran yang beredar di Indonesia ternyata kualitas bahannya masih banyak yang belum bagus. 

Kertas yang digunakan masih belum berkualitas, begitu juga proses produksinya. Jadi jamak terlihat Al Quran di banyak tempat dalam kondisi rusak seperti yang saya beli dan ceritakan di atas. Selain masalah bahan, ternyata Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim masih mengalami yang namanya kekurangan Al Quran.

Sebuah masjid besar dengan jama’ah bejibun ternyata juga masih banyak yang kekurangan Al Quran.  Dan yang perlu kita tahu sebagai umat muslim di Indonesia, 54% populasi Muslim di Indonesia masih buta huruf Al Quran (berdasarkan data Kementrian Agama). Dalam setahun Indonesia masih membutuhkan 2 juta eksemplar mushaf Al Quran. 

Berdasarkan kondisi ini, Sinarmas APP perusahaan kertas swasta nasional melakukan wakaf Al Quran untuk pemenuhan kebutuhan Al Quran umat Muslim Indonesia. Dalam konfrensi terbatas di awal Ramadhan lalu, Bapak Suhendra Wiriadinata, Direktur Sinarmas APP ditemani Bapak Yuki Wardhana, GM Corporate Affair Sinarmas APP dan Ibu Citra Yulia selaku Brand Manager QPP menjelaskan perjalanan Wakaf Al Quran yang dilaksanakan Sinarmas APP.

Sudah dilaksanakan selama delapan tahun dari 2008, dan hingga 2015 telah Sinarmas APP telah mewakafkan 400 ribu mushaf Al Quran. Untuk tahun 2016, kembali Sinarmas APP melaksanakan wakaf 100 ribu Al Quran Juz Amma. 

Yang membuat istimewa di tahun 2016 kali ini, juga ditambah 200 Al Quran Barile dan 50 ribu buku Cara Belajar Membaca (CBM) Al Quran. Untuk CBM SIAPP bekerjasama dengan Gramedia sebagai operator penyusun materi yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia. 

Dalam artian, mudah dimengerti dan cepat dipahami bagi siapapun yang belajar dengan CBM Sinarmas APP. Sedangkan untuk AL Quran Braile, kenapa jumlahnya masih sedikit? Karena ternyata membuatnya cukup rumit, satu mushaf atau satu buku Al Quran braile hanya untuk  satu Juz. Jadi untuk 30 Juz berarti 30 Al Quran Braile.

Menelisik halalnya kertas  Al Quran SIAPP

Dari curhat saya tentang Al Quran dan buku CBM yang rusak saat digunakan beberapa tahun, bagaimana dengan kualitas Al Quran dari SIAPP? 

Dari konfrensi terbatas ini, dijelaskan bahwa kertas yang digunakan adalah kertas premium yang sama berkualitasnya dengan kertas yang di eksport ke luar negeri. Bu Citra menjelaskan, kertas untuk Al Quran atau disebut juga QPP dibuat  PT Indah Kiat Pulp & Paper, dan sebagian pasar terbesar adalah Timur Tengah. 

QPP yang diproduksi SIAPP dengan merek Sinar Tech Royale juga diterangkan oleh SIAPP telah bersertifikasi halal sesuai setandart MUI. Dari hulu hingga ke hilir, mulai dari pengadaan bibit, pupuk hingga distribusi. Yang mana konsumen Timur Tengah sangat konsen dengan hal ini. Bahkan kontainer untuk mengangkut harus dicuci (dimandikan) dan do’akan dulu sebelum digunakan mengangkut. 

Kertas berkualitas yang tahan air dan minyak, meghasilkan tulisan yang bagus saat digunakan untuk mencetak tulisan. Karena itu kertas harus yang terbaik agar saat naik ke mesin cetak hasil tulisan tidak pecah (putus). Kalau ini terjadi bisa gawat, beda tulisan atau tanda baca sedikit saja maka akan beda arti. 

Sebagaimana yang diungkapkan Bu Citra di konpers “Al Quran adalah oengantar do’a, media penghubung umat Muslim dengan Sang Pencipta. Maka selayaknya dan keharusan menggunakan media (bahan) yang terbaik pula”. Al Quran produksi SIAPP tahan hingga 100 tahun dengan pengunaan normal.
Ke depan, SIAPP uga berencana menggunakan kertas wangi gaharu untuk memproduksi Al Quran.

Untuk distribusi wakaf kepada pihak yang membutuhkan, SIAPP bekerjasama dengan ACT. Jadi bagi yang membutuhkan atau memiliki info daerah dan tempat yang membutuhkan mushaf Al Quran bisa mengajukan di ACT atau buka www.wakafquran.org

SIAPP juga mengakomodasi dua arah, tidak hanya wakaf tapi juga memfasilitasi yang ingin wakaf. Bagi yang ingin wakaf Al Quran, bisa melalui SIAPP. Selama ini SIAPP telah memfasilitasi beberapa donatur dari Timur Tengah, seperti Yaman. 

Semoga ini menjadi inspirasi perusahaan Nasional lain di Indonesia atau personal sekalipun yang ingin ikut wakaf Al Quran, bisa dilakukan melalui SIAPP.

2 komentar:

  1. Subhanallah...selalu terharu dengan orang-orang atau perusahaan yang mewakafkan hartanya di jalan Allah.Dalam hal ini wakaf Al Quran.Semoga pahalanya selalu mengalir buat pemilik perusahaan ya Mbak.Aamiin..

    BalasHapus
  2. Subhanallah...selalu terharu dengan orang-orang atau perusahaan yang mewakafkan hartanya di jalan Allah.Dalam hal ini wakaf Al Quran.Semoga pahalanya selalu mengalir buat pemilik perusahaan ya Mbak.Aamiin..

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...