"Apa arti hidup jika tanpa kenangan?"
Ya, setiap orang hidup pasti akan selalu meluangkan waktu untuk flashback ke belakang sejenak, merangkai banyak hal yang pernah dilalu. Baik itu kenangan kurang menyenangkan, apalagi yang membahagiakan.
Kenangan akan menjadi pengalaman
sendiri untuk bagi setiap orang untuk diolah menjadi cerita indah, saat
kenangan yang terpatri membahagiakan. Dan dijadikan pelajaran berharga saat
kenangan tersebut kurang menyenangkan.
Ketika kenangan kini juga bukan tentang foto saja, tapi juga video (video diambil menggunakan ASUS Zenfone)
Kenangan adalah lukisan kehidupan
yang akan selalu penting dalam perjalanan setiap manusia, itu
menurut saya, entah menurut sahabat semua :D
menurut saya, entah menurut sahabat semua :D
Setiap mudik lebaran atau liburan
ke Tulungagung Jawa Timur, tak pernah ketinggalan saya selalu mampir ke rumah
sahabat yang mulai saya kenal sejak 16 tahun yang lalu. Saat kami bersama
berstatus sebagai karyawan sebuah Grup Toko terkenal di Tulungagung. Sejak itu
kami jadi Best Friend Forever alias #BFF :D
Dua hari yang lalu saya ke
rumahnya untuk pamit kembali ke Jakarta, mengakhiri masa mudik 2016 sambil
ngobrol seru seperti biasa. Tiba-tiba saya dikejutkan dengan seonggok album
foto usang yang sampulnya sudah lenyap. Sebagian fotonya juga agak rusak
terkena air. Tapi saya mengenal setiap sosok dalam lembaran-lembaran foto yang
mulai lengket dengan plastik album foto itu. Salah satunya adalah wajah saya
sendiri.
Obrolan pun akhirnya terangkai ke
masa lalu, tentang semua peristiwa yang mengitari foto tersebut. Kami jadi
ingat, kenangan dan kisah-kisah membahagiakan hingga kisah pilu yang ada di balik foto tersebut. Mulai dari acara kumpul makan-makan semua teman kerja, sampai selesai acara ada seorang sahabat kami yang sudah cukup berumur sakit berkepanjangan.
Mengcapture fajar dalam sebuah perjalanan (foto diambil dengan ASUS Zenfone) |
Sakit yang mulanya hanya
kecapekan saja ternyata berkepanjangan, jadi akut hingga Beliau berpulang
menghadap Sang Pencipta. Ya, dari sebuah foto akan selalu terangkai banyak
kisah penuh kenangan. Kenangan yang berwarna, penuh sejuta rasa. Rasa manis,
pahit, asam, asin kehidupan.
Dan saya adalah seorang yang hobi
membuat, mengambil, menciptakan atau menjadi sosok dalam foto. Jauh sejak era
“narsis dan eksis” ramai seperti sekarang, saya adalah orang yang tergolong
sentimental tentang kenangan, sejarah kehidupan, karena itu hobi mengumpulkan dan melukis kenangan melalui foto dengan bermacam hasil yang didapat.
Ya, bagi saya foto adalah sejuta
kenangan. Dan bicara tentang foto tak akan lepas dari bahasan gawai yang digunakan untuk
menciptakannya. Saat menatap album foto usang di rumah Sita, kami ingat itu
semua diambil menggunakan kamera jadul dengan rol film coklat.
Soal hasil foto, tidak usah
dibahas, pasti tahu lah ya bagaimana. Mulai dari sosok paling pinggir kepotong,
hanya masuk separo hingga gambar blur dan buram. Saya akan tetap menyimpannya. Karena
dulu hal itu tidak ada pilihan. Dengan kamera jadul tanpa layar pantau hasil,
tanpa fasilitas delete atau edit maka kita harus menerima semua hasil.
Belum kalau mengalami hal
menyesakan, rol film yang dipasang kurang tepat. Saat rol film dikeluarkan
dan dicetak hasilnya ZONK!!!
Ketika membincang kamera ponsel juga bicara tentang mudahnya belajar motret yang bagus, foto ini mengingatkan kenangan tentang bagaimana saya harus jongkok kepala nunduk sampai 5 centi jaraknya dari tanah hanya untuk mendapat foto detail (micro) bunga bawang (foto menggunakan ASUS Zenfone)
Saat ini? bersyukur hidup di era
yang serba mudah untuk urusan teknologi. Di mana semua produsen berlomba
menciptakan berjuta inovasi utuk memuaskan pengguna seperti saya. Mengalami era
membawa kamera poket dengan rol film, sekarang bisa memiliki hanphone dengan kamera yang oke punya,
tentu pengalaman luar biasa untuk saya. Saat handphone tidak sekedar untuk
berkomunikasi.
Dan kamera ponsel adalah tentang mudahnya menciptakan kenangan betapa eksis & narsisnya saya di manapun dan kapanpun (diambil menggunakan ASUS Zenfone) |
Tapi lebih sekedar dari itu,
menciptakan kenangan tanpa batas. Tanpa perlu membawa sangu bijian batrai dan
cadangan rol film saat 36 jepretan pertama habis. Saat kamera hanya berupa
benda kecil berupa hanphone dengan
spesifikasi unggulan bisa masuk ke kantong jaket, baju atau celana dan bisa
saya bawa ke mana saja, melukis kenangan menjadi semakin mudah.
Dan di era sekarang, melukis kenangan juga tidak hanya tentang foto tapi juga tentang video. Ketika membuat video singkat ala emak-emak tapi dengan kuwalitas yang lumayan bukan lagi hal yang sulit. Atau sekedar fancam ringan untuk sekedar happy dan membuat sejarah untuk bisa kembali di putar di masa depan. Semua adalah hal mudah sekarang, cukup dengan kamera ponsel.
Dan di era sekarang, melukis kenangan juga tidak hanya tentang foto tapi juga tentang video. Ketika membuat video singkat ala emak-emak tapi dengan kuwalitas yang lumayan bukan lagi hal yang sulit. Atau sekedar fancam ringan untuk sekedar happy dan membuat sejarah untuk bisa kembali di putar di masa depan. Semua adalah hal mudah sekarang, cukup dengan kamera ponsel.
Karena banyak bagian detik dan
menit setiap yang yang saya jalani adalah lukisan kenangan kehidupan, yang
selalu ingin saya kenang, bagikan minimal kepada keluarga, buah hati dan anak
cucu di masa depan tanpa hambatan.
Tentu saja bersama kisah-kisah dibaliknya pasti akan saya rangkaikan untuk mereka agar diambil dan ditiru hal baiknya. Menjadikan pelajaran hal yang kurang baiknya.
Dua ASUS Zenfone yang dua tahun ini menemani mengcapture berjuta kisah dan kenangan |
Tentu saja bersama kisah-kisah dibaliknya pasti akan saya rangkaikan untuk mereka agar diambil dan ditiru hal baiknya. Menjadikan pelajaran hal yang kurang baiknya.
Seperti capture perjalanan, agar mereka memiliki semangat agar suatu saat berjuang untuk bisa melakukan perjalanan yang sama. Karena setiap
perjalanan sejatinya selalu penuh pelajaran hidup penting sebagai pembelajarn
menuju sukses. Mengenal banyak orang dengan beragam tradisi dan cara kehidupan yang ditemui di setiap perjalanan.
Belajar tahu sejarah perjuangan
orang tua, melalui foto kenangan bersama teman kerja untu tahu beragam kisah pahit
manis dibaliknya. Bahwa hidup juga tentang bekerja keras.
Bahkan dalam posisi saya sebagai
blogger yang sering membuat dokumentasi foto dan video, bagi saya hal tersebut
juga merupakan “Melukis kenangan”. Bagaimana saat saya kembali membuka sebuah
blogpost di blog saya, saya akan terkenang semua rentetan peristiwa yang ada di
blogpost itu.
Dengan membaca dan merunut satu
persatu foto hingga videonya, akan mengingatkan saya pada rangkaian peristiwa
di kisah tersebut. Bagaimana seru, ceria dan penuh tawanya sebuah halal bihalal.
Di mana foto makanan, foto keseruan akan juga mengigatkan rentetan peristiwa
sebelum dan sesudahnya.
Bagaimana bahagianya memenangkan
sebuah lomba blog dan foto-fotonya penuh perjuangan saat membuatnya.
Dan saat ini, di era serba mudah
ini memiliki kamera ponsel terbaik yang akomodatif terhadap aktivitas saya
adalah sebuah keharusan. Dua tahun ini saya melukis kenangan bersama ASUS
Zenfone, sudah ribuan capture kenangan dalam folder dan sebagian tayang di
dunia maya telah saya buat untuk kelak dibagikan pada anak cucu kelak. Bisa
dibilang dua tahun ini 80% foto blogpost dan social media saya hasil dari
capture ASUS Zenfone.
Salah satu blog post yang semua fotonya diambil menggunakan ASUS Zenfone Eksotisme & Secuil Sejarah di Pantai Popoh.
Salah satu blog post yang semua fotonya diambil menggunakan ASUS Zenfone Eksotisme & Secuil Sejarah di Pantai Popoh.
Kenapa saya memilih ASUS Zenfone?
Karena sejak pertama kali melaunching
smartphonenya pada 2014, ASUS selalu memahami kebutuhan kamera untuk
penggunanya di semua type handphone yang mereka keluarkan. Dengan kualifikasi
kamera depan belakang yang akomodatif untuk eksis dan narsis, dalam segala
suasana, waktu dan semua moment.
Karena kamera ponsel bagi saya dan menurut saya adalah tentang “Melukis kenangan yang abadi”. Karena itu memilih yang tepat untuk menemani mengcapture semua kenangan adalah hal penting. Karena kamera ponsel tidak hanya sekedar tentang tools tambahan pelengkap dalam smartphone , tapi sebuah unsur penting dalam sebuah smartphone.
Bahkan saya salah satu yang mempertimbangkan spesifikasi kamera saat memutuskan membali smartphone baru. karena bisa dibilang kamera ponsel untuk saya adalah “Sahabat untuk melukis kenangan”.
Kamera handphone ASUS oke banget memang mak, hasil foto jadi bagus :)
BalasHapusBener banget, kanera depan belakang itu akomodatif banget buat eksis & narsis
Hapusaku naksir berat nih sama asus zenfone...
BalasHapusUdah ikut kan GA ini? Kalau sudah,mari berdo'a semoga rejeki yah ^_^
HapusYa ampuuun Mak Icoel pernah 42 kg? Bener Mak di ponsel ku juga merekam banyak kenangan, jangan lupa dipindah ya poto-potonya, dan yang bagus-bagus dicetak sekalian hehe
BalasHapusKenangan itu mak,masa laluuu hahaha...sayah pernah kuyus :P
HapusFolder foto udah penuhh ^_^
Mengabadikan momment2 berharga memang penting ya mak
BalasHapusBangetsss ^_^
HapusPengguna setia asus nih ya kayanya mak Icoel :D
BalasHapusItaa, ponakan, adek ipar juga pada pake & semua karena rekomen ku hahaha...eh bahkan titip belinya di aku lohh
HapusTerima kasih sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel. Good luck.
BalasHapusSama2 mak, good luck juga untuk GA nya ya :)
Hapus