Pages

Selasa, 29 November 2016

Perhatikan 4 Titik Rawan Kuman di Rumah

Sudah sangat familyar bukan dengan kalimat “Kebersihan sebagian dari Iman”. Tapi sudah umum juga banyak selalu mengaitkannya dengan sisi pengajaran agama karena ada kata “Iman” di dalamnya. Karena terlalu serius, mari sharing ringan dari sisi kehidupan sehari-hari saja tentang kebersihan ala emak-emak. Jadi membahasnya bisa sambil nonton drama Korea.

Mari menelisik kebersihan dari sisi kehidupan sehari-hari, terutama sebagai Ibu rumah tangga yang setiap hari berkutat dengan kondisi rumah dari depan hingga belakang. Dari samping kanan hingga kiri, dari bawah hingga ke atas. 


Salah satu titik rawan kuman di rumah, gagang pintu (image from https://unsplash.com/)

Kebersihan rumah tidak hanya tentang membersihkan semua perabotan dengan sabun antiseptic, cairan pembunuh kuman. Tapi juga menjaga kenyamanan sepanjang waktu, mengecek setiap sudut tidak hanya yang terihat mata karena dilalui setiap saat dalam rumah. Tapi juga mengintip setiap celah tersembunyi secara berkala.

Kalau ngobrol dengan beberapa orang, muncul pertanyaan “Bagian rumah yang mana yang sering dianggap paling kotor, penuh kuman dan butuh perhatian khusus?”.

Banyak yang menjawab toilet karena identik dengan pembuangan akhir metabolisme manusia. Hem...saya sih tidak menolak pendapat ini, tapi banyak loh ternyata yang tidak menyadari beberapa titik penting dalam rumah yang justru sangat rentan kuman, bakteri. Hal ini tidak begitu disadari karena penampakan nyata kotornya sendiri tak terlihat.

Ini beberapa titik rumah yang harus diperhatiakan serius kebersihanya, karena rentan kotor yang tak terlihat.

Gagang pintu

Setiap pulang dari bepergian, di luar berjibaku dengan debu, kuman, bakteri di jalan raya. Tempat-tempat umum yang kita singgahi. Bagian pertama rumah yang kita peang adalah gagang pintu. Belum cuci tangan, belum memegang apapun. Bayangkan kuman dan bakteri yang menempel di tangan kita langsung berpindah.

Tanpa sadar, gagang pintu juga akan kembali disentuh oleh anggota keluarga lain.

Pintu kulkas

Kebiasaan anak dan suami saya, meski sudah diomeli setiap hari tetap saja lupa. Kelelahan pulang sekolah, pulang bermain atau pulang kerja, masuk rumah langsung buka kulkas, ambil botol minum air dingin. Bayangkan itu puntu kulkas yah, bagaimana bercak-bercak kuman dan bakteri tak terlihat mata nempel.



Karena tikus dunia nyata tak seunyu Mickey di dunia Disney, jadi harus diberantas 😃

Tangga

Yang rumahnya tingkat, tangga juga rentan debu dan bakteri. Banyak yang kurag perhatian, hanya membersihkan anak tangga saja dengan pel. Tapi lupa bahwa tangan kita terkadang saat naik turun tangga selalu bertumpu pada dinding tangga. 

Untuk pintu dan kulkas, 2-3 hari sekali saya rutin mengelapnya dengan kain basah dari larutan cairan karbol antiseptic. Untuk yang rumahnya ada tangga, saya juga menyarankan demikian. 2-3 hari lap besi tangga, karena rentan kuman dan bakteri.

TISSOR Extro 235PR, dipasang di dinding dapur, dekat kolong rak dapur

Kolong perabotan utama

Kolong lemari, kolong tempat tidur, kolong kulkas, rak piring. Berapa kali dalam sebulan kita mengeceknya dengan seksama? Bukan sekedar disapu sepintas. 

Jujur saja, saya seminggu sekali. Tinggal di kawasan padat perumahan seperti Tanjung Priok, masalah utama yang umum adalah banyak tikus. Jangan ditanya bagaimana sosok tikus di tempat saya tinggal. Mau yang cindil baru lahir sampe yang tua ukurannya mau nyaingin kucing ada.

Penggunaan yang mudah, tinggal dipasang ke colokan listrik (TISSOR Extro 235PR)
Bahkan tahun pertama tinggal di Warakas, saya sempat syok setelah selama hamil tidak pernah bersih-bersih secara besar-besaran, setelah lahiran bongkar lemari baju. Salah satu jaket suami yang jarang dipakai dalam ke empat kantongnya ada anak tikus merah.

Hingga sekarang 8 tahun berlalu saya masih di Warakas, setiap hari bagi saya adalah waspada dengan tikus setiap waktu. Seminggu sekali saya selalu mengecek sudut rumah, mencari jalan masuk baru yang tercipta oleh kuatnya taring tikus.

Tombol untuk tes suara indikator, contoh gelombang suara yang sampai ke telinga tikus dkk 

Seminggu sekali saya selalu membongkar kolong, selalu terkumpul sampah yang digeret tikus entah dari tempat sampah mana. Sampah sisa makanan, bungkus makanan yang terkadang justru bukan sampah domestik rumah saya sendiri.

Bagi saya tidak hanya tentang sampah kotor yang digeret masuk, tapi soal tikus sendiri yang sebenarnya sangat berbahaya. Kotorannya tikus berceceran di mana-mana adalah sumber penyakit juga. Belum aklau sudah bercampur sampah yang dibawanya. Tikus tanpa sampah saja sudah cukup bikin stres, apalagi tikus plus sampah. Double stress untuk saya.


Tombol pengatur jenis inikator gelombang suara berada di kanan kiri


Sejak kejadian jaket suami jadi sarang anak tikus, saya tidak pernah telat beli lem tikus. Terkadang juga racun tikus. Cukup ribet sih, karena saya dan suami harus rajin juga ngecek sudut rumah. Jangan sampai ada tikus mati karena diracun, tapi bangkainya tidak ketemu. Sehingga menimbulkan bau. Sudah cukup rajin pun, tetap kejdian juga. Suami sampai harus ngecek plafon. Dan ini menjadi aktivitas rutin kami sejak tinggal di Warakas.

Tapi sebulan belakangan saya tidak lagi riweuh, saat sebulan yang lalu sahabat memperkenalkan alat pengusir tikus elektronik dari TISSOR. Alat ini unik banget, berbentuk kotak putih yang cara kerjanya mudah. Tinggal langsung di pasang ke colokan listrik dan nyalakan tombol on off, lampu indikatornya akan menyala. Ada tombol indikator suara, yang kalau kita tekan mengeluarkan contoh suara.

Ada tombol pengatur frekuensi suara, jenis suara dan jangkauan suara. Ada yang harus diperhatikan sengan seksama saat menggunakan alat ini. setiap seminggu sekali kita harus mengubah arah tombol pengatur suara. Hal ini untuk mengubah jenis gelombang suara yang dirasakan oleh tikus. Kalau tidak diubah, tikus akan beradaptasi dan kembali muncul.

Saat belum ngerti cara menggunakan (padahal sudah membaca buku pnaduan, duh...kadang-kadang serasa kebanyakan makan mecin hahaha), setelah dua minggu pemakaian tikus muncul lagi setelah menghilang selama dua minggu. Karena saya tidak mengubah tombol-tombol yang ada. 

Nah, yang rumahnya sering jadi tempat hangout tikus, bisa ngikuti jejak saya mencoba Extro 235PR dari TISSOR Indonesia ini.


3 komentar:

  1. Ya ampun, serem bgt ada anak tikus di dalam jaket di dalam lemari >_< huhuhu aku juga selama hamil ini gak sanggup bersih2 rumah, gak kebayang ntar bersihinnya gmn :(

    BalasHapus
  2. Hai, Kak terima ksih telah menggunakan pengusir tikus Extro dan telah memberikan testimoni yang positif. Semoga Tikus-tikus tidak ada yang betah lagi disekitaran rumah Kakak.

    BalasHapus
  3. Hai, Apakah Kakak sudah menggunakan pengusir tikus Extro? Jika belum, Yuk gunakan pengusir tikus Extro. Kita menggunakan teknologi gelombang Ultra sonik sehingga tikus tidak akan betah lagi berada di sekitar rumah Kakak. Dengan menggunakan pengusir tikus ini lebih efektif dibandingkan dengan menngunakan lem tikus. Karena alat ini bekerja dengan mengusir. Sehingga Kakak tidak perlu repot untuk mencari keberadaan tikus yang mati. dan alat ini pun tidka memerlukan biaya perawatan yang mahal dan ribet. Efektif seklai bukan? Nah, Jika Tikusnya masih belum pergi, kita kasih garansi UANG KEMBALI! Ingin mendapatkan pengusir tikus Extro Kakak bisa Order di bukalapak, Lazada, Tokopedia dan masih banyak lagi, atau di WA: +6285694441150 BBM: 5895F48F. atau bisa follow IG kita di: @tissor.indonesia atau untuk info lebih lengkapnya Kakak bisa cek di: http://www.pengusirtikusextro.com/

    Terima kasih.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...