Pages

Selasa, 23 September 2014

Pencernaan Sehat Untuk Masa Depan Berkwalitas Si Kecil

Diskusi Sedang Berlangsung

Memiliki buah hati adalah anugrah yang tak terhingga dan tidak bisa dibandingkan dengan apapun di dunia ini. Dari masih di dalam kandungan hingga buah ati hadir ke dunia dan dewasa, sudah menjadi naluri orang tua, terutama seorang Ibu untuk memberikan yang terbaik.

Memberi asupan gizi terbaik, membangun hubungan spikologis yang baik melalui curahan cinta dan kasih sayang dari kecil hingga dewasa. Memberikan pendidikan terbaik. Semua dilakukan orang tua yang ingin melihat buah hati menjadi menjadi generasi jempolan di masa depan.



Tapi kalau kita pikir dan kaji lebih dalam dari anak baru lahir hingga dewasa, mulai dari bayi mungil hingga bertubuh besar dan subur, terkadang banyak orang berpikir “Itu adalah alami, seorang anak tumbuh dan tumbuh hingga dia dewasa”. Sebenarnya hal ini tidak salah, tapi dibalik tumbuh kembang alamiah seorang anak dari bayi hingga menjadi dewasa, peran orang tua dalam membantu pertumbuhan tersebut menjadi maksimal dan berkwalitas adalah hal paling penting. Saat baru lahir memberikan ASI dengan maksimal. Setelah berusia 6 bulan memberi makanan tambahan sebagai pendamping ASI. Dan terus meningkat bentuk makanan sesuai dengan usianya.
Nara Sumber Bersama Perwakilan Nestle

Makanan ini yang nantinya kandungannya akan diserap oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan fisiknya. Dan diserapnya tentu saja melalui alat pencernaannya. Karena itu pencernaan anak terutama bagian usus yang ada di perut harus benar-benar sehat agar makanan bergizi yang masuk ke tubuh bisa terserap ke seluruh tubuh dengan maksimal.

Beberapa waktu lalu saya menghadiri sebuah diskusi yang diadakan oleh Happy Tummy Council. Apa sih ini? Yaitu sebuah dewan yang diisi oleh sekumpulan ekspert yang difasilitasi oleh Nestle. Terdiri dari lima pakar  kesehatan yaitu Prof.Dr.M. Juffrie, dr., Sp.A(K), Ph.D, Prof. Dr. Soebijanto Marto Sudarmo dr. Sp.A(K), Dr. Ahmad Suryawan, dr. Sp.A(K), Dr.Saptawati Bardosono, dr., M.Sc., dan Rini Hildayani M.Si. Psychologist. Yang mana wadah ini dibangun dengan misi untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, khususnya para tenaga kesehatan dan orang tua tentang pentingnya saluran cerna untuk tumbuh kembang yang optimal.

Pada tahun pertama 2013 Happy Tummy Council mengeluarkan modul pendidikan versi pertama untuk para Bidan dan tenaga kesehatan tentang Kesehatan Saluran Cerna dan sepanjang 2013 telah disampaiakn ke 20.000 Bidan di seluruh Indonesia melalui program Kartini Nestle Indonesia. Sedangkan Modul kedua dilengkapi dengan Konsep Gut-Brain Axis. Yang salah satu materinya memaparkan lebih rinci tentang penyakit yang terkait dengan saluran cerna dan bagaimana cara menghindarinya.

Pada acara yang diadakan di salah satu Hotel di bilangan Kuningan Jakarta ini, dihadiri oleh tiga ekpert yaitu Dr. Ahmad Suryawan dr., Sp.A(K) atau biasa disapa dr.Wawan, Dr.Saptawati Bardosono dr., M.sc dan Ibu Rini Hildayani M.Si Psikologist.

Paparan pertama adalah dari dr.Wawan yang memaparkan tentang pengaruh kesehatan saluran cerna pada perkembangan perilaku dan kecerdasan anak.

Seorang anak dari usia 0-2 tahun berkembang sangat pesat. Tentu kita sudah sangat familyar dengan kata Golden Age. Tumbuh kembang otak yang menjadi pusat sentral semua tubuh manusia berkembang 80%. Duh, jadi tahu kan kenapa pada usia ini sangat penting memperhatikan dengan detail perkembanan buah hati? Terutama kesehatan salurancerna. Karena asupan gizi dari semua yang dikonsumsi buah hati diserap tubuh dan dihantar ke otak, ke tulang, ke seluruh bagian tubuh itu melalui saluran cerna. Bukan masuk mulut, dikunyah terus langsung naik ke otak, tulang dan anggota tubuh lain :D

Jadi diproses dalam saluran cerna, baru disebar ke seluruh tubuh termasuk otak. Bayangkan bila saluran cerna yang berfungsi memproses makanan hingga tersaring gizi-gizi pentingnya untuk pertumbuhan otak dan bagian tubuh lain tidak sehat, gizi seperti apa yang bakal masuk ke otak dan bagian tubuh lain?

Pada 80% pertumbuhannya di usia 0 hingga 2 tahun, sirkuit otak akan tumbuh dan mempengaruhi perkembangan dan perilakunya di masa akan datang. Pertumbuhan jangka panjang ditunjang dua cara, melalui stimulasi dan nutrisi. Dan otak akan bekerja dengan sistem dua arah. Saluran cerna yang sehat sangat mempengaruhi kerja otak. Otak memberi sinyal ke seluruh tubuh termasuk perut, contohnya anak gugup otak akan mengirim sinyal ke perut, membuat perut terasa mual. Inilah istilah “Gut-Brain Axis”.

Ini diperkuat oleh pemaparan Pakar Gizi Medik Dr.Saptawati, yang memaparkan Peran Zat Gizi dalam Tumbuh Kembang dan Kesehatan Saluran Cerna. Pemaparan sederhananya “Apabila asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh buah hati tidak baik, bisa mengakibatkan gangguan encernaan seperti diare, konstipasi, kolik dan kembung”. Nah Bunda, Mom, Emak bisa membayangkan bagaimana seorang anak terutama yang masih balita bila sering mengalami hal ini? Tentu akan sering sakit dan pertumbuhannya tidak optimal.

Ditinjau dari sisi psikologi, sebagaimana yang dituturkan Ibu Rini bahwa di sinilah pentingnya orang tua memahami apa itu Gut-Brain Axis, karena membantu lebih detail dan teliti dalam menjaga kesehatan saluran cerna.

Contohnya seorang balita yang kegiatan makannya tidak nyaman, dalam keadaan tertekan, akan terganggu pola makannya dan mempengaruhi pencernaannya. Seyelahnya bisa kita bayangkan kejadian berktnya, maka dia akan sakit, tidak enak, stres. Dan jangan salah, seorang bayi bisa mengalami stres bahkan sejak pertama lahir ke dunia. Jadi memberikan lingkungan yang nyaman, menyenangkan dan hangat terutama saat menjalani aktifitas makan, sangat penting.

Ingat, semua saling terkait. Saat kondisi buah hati buruk, pencernaannya terganggu, pasti akan berpengaruh pada orang tua yang ikut stres, depresi dalam menghadapi buah hati. Orang tua mana sih yang bisa tennang melihat buah hati sakit? Jadi mulai sekarang mari lebih teliti dan peduli pada kesehatan saluran cerna buah hati.

Dimulai dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan karena secara alami untuk meddukung daya tahan tubuh seperti antibodi, sel imun, serat pangan serta probiotik Lactobacillus reuteri yang mendukung kesehatan saluran cerna. Memberikan kondisi yang nyaman, membangun hubungan psikologi yang baik, membangun kedekatan dengan buah hati. Yang terpenting memberikan asupan gizi yang maksimal dan benar karena akan mempengaruhi kesehatan saluran cerna yang akan diserap seluruh tubuh terutama otak. Dan akan mempengaruhi buah hati hingga di masa depan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...