Diskusi Sedang Berlangsung |
Memiliki buah hati adalah anugrah
yang tak terhingga dan tidak bisa dibandingkan dengan apapun di dunia ini. Dari
masih di dalam kandungan hingga buah ati hadir ke dunia dan dewasa, sudah
menjadi naluri orang tua, terutama seorang Ibu untuk memberikan yang terbaik.
Memberi asupan gizi terbaik,
membangun hubungan spikologis yang baik melalui curahan cinta dan kasih sayang
dari kecil hingga dewasa. Memberikan pendidikan terbaik. Semua dilakukan orang
tua yang ingin melihat buah hati menjadi menjadi generasi jempolan di masa
depan.
Tapi kalau kita pikir dan kaji
lebih dalam dari anak baru lahir hingga dewasa, mulai dari bayi mungil hingga
bertubuh besar dan subur, terkadang banyak orang berpikir “Itu adalah alami,
seorang anak tumbuh dan tumbuh hingga dia dewasa”. Sebenarnya hal ini tidak
salah, tapi dibalik tumbuh kembang alamiah seorang anak dari bayi hingga
menjadi dewasa, peran orang tua dalam membantu pertumbuhan tersebut menjadi
maksimal dan berkwalitas adalah hal paling penting. Saat baru lahir memberikan
ASI dengan maksimal. Setelah berusia 6 bulan memberi makanan tambahan sebagai
pendamping ASI. Dan terus meningkat bentuk makanan sesuai dengan usianya.
Nara Sumber Bersama Perwakilan Nestle |
Makanan ini yang nantinya
kandungannya akan diserap oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan fisiknya. Dan
diserapnya tentu saja melalui alat pencernaannya. Karena itu pencernaan anak
terutama bagian usus yang ada di perut harus benar-benar sehat agar makanan
bergizi yang masuk ke tubuh bisa terserap ke seluruh tubuh dengan maksimal.
Beberapa waktu lalu saya
menghadiri sebuah diskusi yang diadakan oleh Happy Tummy Council. Apa sih ini?
Yaitu sebuah dewan yang diisi oleh sekumpulan ekspert yang difasilitasi oleh
Nestle. Terdiri dari lima pakar
kesehatan yaitu Prof.Dr.M.
Juffrie, dr., Sp.A(K), Ph.D, Prof. Dr. Soebijanto Marto Sudarmo dr. Sp.A(K),
Dr. Ahmad Suryawan, dr. Sp.A(K), Dr.Saptawati Bardosono, dr., M.Sc., dan Rini Hildayani M.Si. Psychologist. Yang
mana wadah ini dibangun dengan misi untuk meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat, khususnya para tenaga kesehatan dan orang tua tentang
pentingnya saluran cerna untuk tumbuh kembang yang optimal.
Pada tahun pertama 2013 Happy
Tummy Council mengeluarkan modul pendidikan versi pertama untuk para Bidan dan
tenaga kesehatan tentang Kesehatan Saluran Cerna dan sepanjang 2013 telah
disampaiakn ke 20.000 Bidan di seluruh Indonesia melalui program Kartini Nestle
Indonesia. Sedangkan Modul kedua dilengkapi dengan Konsep Gut-Brain Axis. Yang
salah satu materinya memaparkan lebih rinci tentang penyakit yang terkait
dengan saluran cerna dan bagaimana cara menghindarinya.
Pada acara yang diadakan di salah
satu Hotel di bilangan Kuningan Jakarta ini, dihadiri oleh tiga ekpert yaitu
Dr. Ahmad Suryawan dr., Sp.A(K) atau biasa disapa dr.Wawan, Dr.Saptawati
Bardosono dr., M.sc dan Ibu Rini Hildayani M.Si Psikologist.
Paparan pertama adalah dari dr.Wawan yang memaparkan tentang pengaruh
kesehatan saluran cerna pada perkembangan perilaku dan kecerdasan anak.
Seorang anak dari usia 0-2 tahun
berkembang sangat pesat. Tentu kita sudah sangat familyar dengan kata Golden
Age. Tumbuh kembang otak yang menjadi pusat sentral semua tubuh manusia
berkembang 80%. Duh, jadi tahu kan kenapa pada usia ini sangat penting
memperhatikan dengan detail perkembanan buah hati? Terutama kesehatan
salurancerna. Karena asupan gizi dari semua yang dikonsumsi buah hati diserap
tubuh dan dihantar ke otak, ke tulang, ke seluruh bagian tubuh itu melalui
saluran cerna. Bukan masuk mulut, dikunyah terus langsung naik ke otak, tulang
dan anggota tubuh lain :D
Jadi diproses dalam saluran
cerna, baru disebar ke seluruh tubuh termasuk otak. Bayangkan bila saluran
cerna yang berfungsi memproses makanan hingga tersaring gizi-gizi pentingnya
untuk pertumbuhan otak dan bagian tubuh lain tidak sehat, gizi seperti apa yang
bakal masuk ke otak dan bagian tubuh lain?
Pada 80% pertumbuhannya di usia 0
hingga 2 tahun, sirkuit otak akan tumbuh dan mempengaruhi perkembangan dan
perilakunya di masa akan datang. Pertumbuhan jangka panjang ditunjang dua cara,
melalui stimulasi dan nutrisi. Dan otak akan bekerja dengan sistem dua arah. Saluran
cerna yang sehat sangat mempengaruhi kerja otak. Otak memberi sinyal ke seluruh
tubuh termasuk perut, contohnya anak gugup otak akan mengirim sinyal ke perut,
membuat perut terasa mual. Inilah istilah “Gut-Brain Axis”.
Ini diperkuat oleh pemaparan
Pakar Gizi Medik Dr.Saptawati, yang memaparkan Peran Zat Gizi dalam Tumbuh
Kembang dan Kesehatan Saluran Cerna. Pemaparan sederhananya “Apabila asupan
gizi yang masuk ke dalam tubuh buah hati tidak baik, bisa mengakibatkan
gangguan encernaan seperti diare, konstipasi, kolik dan kembung”. Nah Bunda,
Mom, Emak bisa membayangkan bagaimana seorang anak terutama yang masih balita
bila sering mengalami hal ini? Tentu akan sering sakit dan pertumbuhannya tidak
optimal.
Ditinjau dari sisi psikologi,
sebagaimana yang dituturkan Ibu Rini bahwa di sinilah pentingnya orang tua
memahami apa itu Gut-Brain Axis, karena membantu lebih detail dan teliti dalam
menjaga kesehatan saluran cerna.
Contohnya seorang balita yang kegiatan
makannya tidak nyaman, dalam keadaan tertekan, akan terganggu pola makannya dan
mempengaruhi pencernaannya. Seyelahnya bisa kita bayangkan kejadian berktnya, maka
dia akan sakit, tidak enak, stres. Dan jangan salah, seorang bayi bisa
mengalami stres bahkan sejak pertama lahir ke dunia. Jadi memberikan lingkungan
yang nyaman, menyenangkan dan hangat terutama saat menjalani aktifitas makan,
sangat penting.
Ingat, semua saling terkait. Saat
kondisi buah hati buruk, pencernaannya terganggu, pasti akan berpengaruh pada
orang tua yang ikut stres, depresi dalam menghadapi buah hati. Orang tua mana
sih yang bisa tennang melihat buah hati sakit? Jadi mulai sekarang mari lebih
teliti dan peduli pada kesehatan saluran cerna buah hati.
Dimulai dengan memberikan ASI
eksklusif selama 6 bulan karena secara alami untuk meddukung daya tahan tubuh seperti
antibodi, sel imun, serat pangan serta probiotik Lactobacillus reuteri yang mendukung kesehatan saluran cerna.
Memberikan kondisi yang nyaman, membangun hubungan psikologi yang baik,
membangun kedekatan dengan buah hati. Yang terpenting memberikan asupan gizi
yang maksimal dan benar karena akan mempengaruhi kesehatan saluran cerna yang
akan diserap seluruh tubuh terutama otak. Dan akan mempengaruhi buah hati hingga
di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar