“Kenapa AADC 2 sangat populer,
banyak yang menunggu dan rela anri untuk menontonnya? Padahal belum tentu
sekuel bagus”
Karena hal yang berbau nostalgia
memang selalu menarik untuk dinikmati. Apapun rasanya, pahit, manis, bahagia,
sedih dan berbagai rasa nano-nano lainnya yang menyelimuti, nostalgia akan
selalu menjadi hal menarik untuk dinikmati, dirasakan dan diselami.
Seperti yang saya rasakan
beberapa hari lalu saat seorang sahabat blogger, Anazkia menghubungi saya dan
mengajak jalan-jalan mengunjungi sebuah pabrik di Karawang.
“Ikut yuk ke pabrik Pindo Deli!”
sapanya di chat room. Cukup membuat saya mellow dan tenggelam dalam secuil
kenangan masa lalu, sepuluh tahun silam.
Saat saya bekerja sebagai tenaga
administrasi di distributor kertas dan alat tulis di Surabaya. Masa di mana
saya mulai paham dan hapal setiap jenis kertas, nama berserta mereknya. Dan
Pindo Deli tidak asing di telinga saya. Hampir setiap hari menulis nota dan
surat jalan nama kertas, ukuran dan merek. Untuk merek Pindo Deli biasa disingkat
“PD” di nota.
Contoh “2 Rim Plano Nama Kertas
65x100 PD”. Ya, gara-gara diajak jalan-jalan saya jadi ingat bagaimana sepuluh
tahun menulis nota-nota dan surat jalan ini. Meski spesifikasi ukurannya saya
agak lupa.
Tapi saya tidak lupa beberapa
detail lainnya. Tentang kertas HVS dengan berbagai detailnya. “HVS folio, A4, quarto atau HVS Plano”.
Menyingkat Sinar Dunia menjadi SIDU atau Mirage jadi MRG di nota. Semua
kenangan tersebut berkelebat seketika.
Kertas HVS ukuran folio, A4 dan quarto
untuk kebutuhan kantor dan sekolah, untuk print, membuat tugas. HVS plano
biasanya untuk percetakan, yang nantinya akan dipotong dengan ukuran sesuai
kebutuhan. Biasanya untuk mencetak buku, yang ukurannya beragam.
HVS juga memiliki spesifikasi tigkat
ketebalan, seperti HVS folio 70, 80, 90 dan 100 gram. Yang umum digunakan untuk
kebutuhan kantor adalah 70 gram. Yang lebih tebal biasanya untuk percetakan
buku dan hingga brosur.
HVS berbentuk roll kecil atau gulungan untuk kebutuhan mesin kasir. Roll
besar untuk kebutuhan percetakan penerbit tabloid, koran dan sejenisnya.
Ya, ajakan Anaz ke Pindo Deli
membangkitkan semua ingatan saya tentang duia kertas. Yang sebenarnya hanya
secuilnya saja, karena hanya bagian “jadinya” saja. dua tahun menggeluti kertas
saya belum pernah tahu apalagi menginjakan kaki ke pabriknya. Hanya tahu merek,
harga dan kebutuhannya.
Dan saat mendengar ajakan
ke Pindo Deli (19/04/2016) saya benar-benar bersemangat. Bersama 10 blogger dan
penggiat social media, dengan titik point di Gedung Sinarmas Land Thamrin.
Berangkat dari Thamrin pukul 08.00 WIB, menempuh perjalanan hampir 2 jam dengan
jalanan yang Alhamdulillah lumayan lancar, akhirnya rombongan sampai di Pindo
Deli 2 Karawang.
Display hasil produksi Pindo Deli, kertas & tisu |
Sebelum masuk ke kawasan pabrik,
semua peserta lebih dulu diberi kartu identitas kunjungan dan helm. Masuk ke
kantor Pindo Deli semua peserta diajak langsung naik ke sebuah ruang pertemuan
di lantai 4. Olahraga bok emak-emak kaya saya, ketahuan banget jarang olahraga
:D
Saat menuju ke lantai 4, setiap
pengunjung yang masuk akan melihat display produk di setiap sudut kantor. Dari
display ini loh saya baru ngeh kalau Pindo Deli bukan hanya tentang pabrik yang
memproduksi kertas dan juga dipakai untuk label nama kertas plano saja. Tapi juga
memproduksi banyak ragam lainnya degan ragam merek sejuta umat.
Para pekerja di ruang kontrol mesin produksi |
Dari display ini saya baru tahu,
kalau merek yang sering saya tulis di nota SIDU, MRG, Paperline hingga tisu
Paseo mereka dari satu “rahim” yang sama, yaitu Pabrik PINDO DELI APP!
Sekilas info, Pindi Deli APP
adalah perusahaan yang berada di bawah grup SINARMAS. Sebuah corporate yang
membawahi banyak bidang usaha. Dari perbankan saya juga salah satu nasabahnya,
produsen air minum, properti dan lain-lain. Serching sendiri ya untuk yang ini
:D
Cek label ya saat membeli :) |
Tiba di kantor Pindo Deli,
rombonggan kami disambut oleh Bapak Andar Tarihoran, bagian CSR dan Humas Pindo
Deli APP. Beliau sharing tentang produksi kertas dan tisu di pabrik Pindo Deli
2 Karawang ini. Di mana 40 persen produksi untuk pemenuhan pasar dalam negeri
dan 60 persen untuk eksport.
Juga penjelasan dari sertifikasi
halal, higienitas produksi tisu dan fungsi masing-masing tisu. Ya, di Indonesia
penggunaan tisu cukup signifikan tapi masih banyak yang menggunakannya belum
sesuai dengan fungsinya.
Gelondongan kertas yang membagkitkan memori masa lalu saya :) |
Masih sering kan melihat tisu toilet
di meja makan sebuah rumah makan? Begitu juga di rumah tangga, banyak yang
menggunakan tisu untuk alas makanan setelah di goreng agar minyaknya terserap.
Tapi masih banyak yang abai dengan jenis tisu yang digunakan.
Padahal ini sangat penting pakai banget.
Setiap tisu memiliki kandungan bahan yang berbed, disesuaikan dengan
kebutuhannya. Tisu toilet dibuat dengan tekstur yang mudah hancur dan sudah
pasti berbeda dengan tisu yang biasa digunakan untuk di meja makan. Penting banget untuk buibu sekalian :D
Karena penjelasan tentang fungsi
tisu yang terkadang juga digunakan untuk makanan saya jadi ingat, kalau kertas
roti atau makanan itu ada jenisnya sendiri. Khusus untuk makanan, tahan air dan
minyak dengan kadar tertentu.
Juga tentang halal, ini juga
penting. Karena kembali lagi, banyak yang menggunakan tisu juga untuk makanan.
Kalau tidak halal, saat meresap ke makanan maka ikut termakan dan kandungannya
ikut masuk ke dalam tubuh. Jadi lebih baik teliti label saat membeli. Khususnya untuk Ibu rumah tangga nih, jangan cuma berpatokan ke harga ya mak, bunda, mommy sekalian. Tapi ceki-ceki label juga :D
Tentang pengadaan bahan baku,
Pindo Deli memiliki lahan sendiri yang digunakan untuk menanam pohon yang
mereka gunakan untuk bahan baku. Saat dari kantor Pindo Deli menuju pabrik,
dari dalam bis kami ditunjukan sebagian lahan tersebut yang berada di sekitar
pabrik dan kami lewati dalam perjalanan.
Keselamatan kerja, ini adalah
yang utama ditekankan di lingkungan kawasan pabrik Pindo Deli APP. Semua bagian
sudut pabrik diberi tanda peringatan keamanan. Karena apalah arti sebuah
perusahaan tanpa karyawan yang ulet, solit dan yang pasti karyawan yang sehat.
Dan memproteksi keamanan mereka selama bekerja sangat penting dan utama.
Bagi saya jalan-jalan ini, bagian
ini yang cukup berkesan saat berada di dalam ruang produksi yang super panas
dan bising itu. Saat semua pengunjung harus menggunakan penutup telinga, masker
dan helem.
Tempat yang harus kami jangkau
setelah menaiki anak tangga yang lumayan membuat kaki pegel. Dan begitu sampai
di atas, langsung disuguhi pemandangan mesin yang bising berpacu dalam proses
produksi. Hawa panas dan pengap terasa seperti ruangan tanpa udara sama sekali.
Bau menyengat bahan-bahan
campuran pembuat kertas, yang sebenarnya dulu sepuluh tahun yang lalu saya
sering menciumnya dalam skala ringan saat masuk ke gudang stok kertas tempat
saya bekerja dulu. Tapi di sini baunya sangat kuat dan menyengat indra
penciuman.
Melihat hamparan kertas yang
masih dalam bentuk gelondongan besar, bahkan lebih besar dari tubuh kami.
Melihat para karyawan yang serius menatap komputer di ruang kontrol, untuk
terus memantau jalannya mesin produksi.
Pemandangan yang menunjukan sebuah
kerja keras, tentang pekerja yang berjuang dalam skala kecil keluarga. Mereka adalah
pemberi nafkah keluarga yang setiap hari bergumul dengan panas dan bising mesin
produksi.
Pekerja yang dalam skala besar
adalah salah satu unsur penting dalam roda ekonomi nasional. Unsur penting dalam
roda distribusi kebutuhan kertas dan tisu.
Dan dari jalan-jalan ke Pindo
Deli APP ini, saya merasa beruntung hidup di era digital. Di mana banyak hal yang
sebelumnya terlihat sebagai hal sepele sekarang menjadi sebuah informasi yang
harus dibagikan agar masyarakat tahu dan ngeh tentang beberapa hal penting.
Tentang produk tisu yang melalui
proses produksi halal, tentang proses produksi kertas dengan cara mendapatkan
bahan baku yang benar. Tentang penggunaan kertas dan tisu sesuai dengan jenisnya
dan fungsinya.
Dan yang paling penting,
membagikan informasi penting sambil menyelami secuil nostalgia masa lalu yang
penuh kenangan adalah sebuah kebahagiaan. Kenangan dalam gulungan kertas!
Sampai jumpa di cerita
#siAPPjalanjalan berikutnya :D
wow..logonya itu memang bikin nostalgia
BalasHapusbuku sinar dunia..
buku yang wajib dibeli saat SD dulu :)