Pages

Rabu, 18 Mei 2016

One Step Ahead Mom : Sudah siap Jadi Ibu Selangkah Lebih Maju?



Sharing penuh inspirasi dari para speaker inspiratif dan berpengalaman



Saat merencakan memiliki buah hati hingga tahap mengandung dan melahirkan adalah proses yang sangat luar biasa untuk orang tua, terutama seorang Ibu. Berkecamuk banyak pikiran untuk meracang banyak hal, mulai dari dia lahir hingga dewasa.

Banyak harapan dan keinginan yang ingin diraih dan dilakukan untuk pertumbuhan serta masa depannya. Mulai dari lahir memberinya nutrisi terbaik, saat usia balita memberinya stimulasi terbaik, hingga usia anak-anak  menjelang remaja memahaminya, megenali dirinya secara utuh, memperhatikan kebutuhanya secara menyeluruh.




Tidak sekedar dari sisi materi tapi juga dari sisi psikisnya yang mulai menunjukan banyak keinginan, banyak kemauan, banyak cita-cita dan imaginasi yang ingin diraihnyaa. Dan sebagai orang tua, terutama seorang Ibu adalah wajib untuk tahu dan paham semuanya.

Seperti saat ini, saya sudah mulai sering membayangkan "Alisha nanti mau tak suruh masuk sekolah ini, kursus itu, kuliah di sana, berkarier di sini" meski tidak tahu bagaimana ke ke depannya, yang penting dibayangkan saya dulu yah semua haha :D

Dan pada kesempatan yang baik beberapa waktu lalu, saya beruntung bisa hadir dalam sharing yang diadakan oleh Nutrilon Royal bertajuk One Step Ahead Mom di Bursa Efek Jakarta, yaitu sharing para pakar tentang bagaimana menjadi seorang Ibu yang selangkah lebih maju.

Apa sih konsep One Step Ahead Mom sendiri? Yaitu konsep yang mengajak para orang tua mulai memikirkan degan cermat kebutuhan buah hati sejak dini dengan dilandasi 4 pilar. Mulai dari nutrisi yang dibutuhkan, bahwa saat usia anak-anak adalah saat yang penting untuk diberikan nutrisi terbaik dan seimbang.

Karena saat inilah seluruh struktur tubuhnya bertumbuh dan terus berkembang, membutuhkan nutrisi yang tepat dan seimbang. Memberikan nutrisi tambahan seperti susu juga sangat penting, sesuai dengan takaran usianya. Pada sesi ini ada Dr. Bernie Endyarni, pakar tumbuh kembang anak.

Pilar berikutnya yaitu sharing dari Mbak Ajeng Raviando, Psi yang memaparkan bagaimana sebagai orang tua harus memahami potensi anak. jangan pernah memaksakan kehendak pada buah hati, misal memaksa buah hati menggeluti profesi tertentu.





Jadi ingat jaman dulu, di mana semua orang tua sangat ingin dan mendorong buah hati jadi Insinyur. Karena terlihat lebih terpandang, lebih terlihat tinggi dari sisi social masyarakat. Sekarang bukan lagi era demikian ya bu, sekarang era kreatif. Di mana semua anak berhak dan harus diberi kesempatan mengembangkan diri sesuai bakat, minat dan kemampuan yang dimilikinya. Tugas orang tua memfasilitasi dan mendukung ke arah yang lebih baik.

Pilar berikutnya adalah tentang kejelian orang tua memilih sekolah untuk buah hati, di bagian ini ada Ibu Drh.Damayanti jusuf,M.Sc,Ph.D praktisi pendidikan. beliau memaparkan bagaimana memilih sekolah yang tepat untuk buah hati yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan, sosial budaya, kemampuan dan bakat anak.

Jangan pernah terfikir memaksakan buah hati masuk ke jurusan IPA saat dia tidak pernah berminat pada hitung-hitungan hanya karena gengsi. Jangan memaksakan buah hati masuk sekolah yang tidak sesuai dengan kemampuanya secara psikis, pertimbangkan semua kenyamanan buah hati. Karena saat tidak nyaman, buah hati tak akan maksimal mengikuti pelajaran.

Sharing berikutnya tentang planning yang dipaparkan oleh mbak Ligwina Hananto, pakar perencana keuangan. Ini penting banget ya Bu. Merencanakan masa depan buah hati sejak dini, seperti “Kalau besar dia mau jadi apa? Untuk jadi yang dia inginkan berarti buah hati harus menempuh pendidikan di mana? Dan biayanya butuh berapa banyak?”



Ini PR banget juga buat saya, padahal buah hati baru satu dan baru mau masuk usia 7 tahun tapi saya sudah mulai membayangkan dari sekarang bagaimana pendidikannya di masa depan. Terutama soal biaya. Melihat lonjakan biaya yang luar biasa saat ini di berbagai tingkat sekolah dan berbagai sekolah ternama dari jenjang terbawah hingga tertinggi, perencanaan yang baik, benar dan seimbang serta sesuai dengan kondisi saya dan suami yang freelance sangat penting.

Mbak Ligwina memaparkan beberapa pilihan terbaik seperti menabung dan  investasi. Kalau menabung biasa uang memang berkembangnya agak lambat. Investasi adalah salah satu pilihan terbaik. Ya, perempuan sekarang juga harus melek investasi Bu, banyak media dan sarana tempat belajar investasi saat ini. BEI adalah salah satunya yang membuka peluang untuk para perempuan belajar tentang investasi saham.

Karena inflasi tak akan pernah terbendung, bisa dibayangkan berapa biaya pendidikan buah hati ke depan. Lonjakannya pasti lumayan baget kan. Bagaimmana kalau anak kita lebih dari satu? Harus benar-benar disiapkan sejak dini.

Sharig terkahir adalah yang paling mengagumkan dari mbak Astrid, Ibu dari Chef cilik Revo. Hua...disaat usia 8 tahun seorang anak sibuk main, Revo sudah belajar masak. Di saat banyak orang tua seperti saya khawatir dengan anak yang memegang pisau dan dekat dengan api, Mbak Astrid justru sudah mulai memberikan peluang dan pendampingan yang tepat untuk Revo menjelajah dapur dan berkutat dengan bumbu masak.

Yang menarik, mbak Astrid sejak dini sudah mulai mengajarkan management pada buah hati. Seperti membuat proposal untuk aktivitasnya dalam memasak. Ya, karena memasak saja tidak cukup ekedar bisa masak. Suatu saat kalau sudah dewasa seorang chef yang berminat menerjuni bisnis restorant juga harus bisa menghitung cost kan? 

Juga pernyataan mbak Astrid yang siap untuk menerima buah hati memilih jalur pendidikan tanpa gelar, namun sesuai dengan bakat, minat dan kemampuanya. Ya, sekali lagi ini era dunia kreatif ya Bu, terkadang gelar saja memang tidak cukup. Bahkan ada yang bagi sebagian orang gelar tidak penting :D

Tapi pendidikan apapun yang diingikan buah hati, baik formal maupun pendidikan keahlian semua tetap butuh biaya yang harus dipersiakan sejak dini yah :D

Terus terang menghadiri sharing kali ini memberi masukan berarti untuk saya pribadi. Saya yang seorang freelance, saya yang memiliki buah hati baru satu tapi cita-cita dan harapan sudah buanyak. Saya yang memiliki buah hati dengan segudang keinginan, tapi tetap harus menyadari bahwa putri saya juga adalah “seseorang” yang pasti juga punya banyak keinginan dan impian sendiri.

Dan kewajiban saya sebagai seorang Ibu memastikan untuknya mendapatkan nutrisi yang tepat dan seimbang. Mendapatkan fasilitas yang terbaik dan tepat untuknya menyalurkan bakat, minat dan dan hobi. Mendapatkan pendidikan terbaik sesuai dengan situasi, kondisi  dan kemampuan kami. Dan semua akan legkap saat saya sudah mulai mempersiakan kebutuhan financialnya sejak dini :D

Jadi ingat dengan gaya dan kebahagiaannya setiap menari, apakah ini salah satu bakat dan minatnya? Entahlah, masih butuh diamati lebih jauh :D

Punya pengalaman Bu, mom, Bunda dan emak sekalian? Share yuk di One Ste Ahead Mom untuk mendapatkan hadiah tabungan investasi. Mayan buat memulai bagi yang belum punya :D


8 komentar:

  1. langsung fokus ke mba ligwina >.<
    selalu suka sama cara ngomongnya mba ligwina yang jleb dan berasa ditampar tampar sambil meratapi isi tabungan, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mak,bagus banget maparinnya dan mudah dipahami, trus langsung terdoktrin untuk melaksanakan anjurannya nyiahaha

      Hapus
  2. sedang berusaha menjadi ibu yg elalu melangkah lebih maju, meski itu hanya sebuah impian pengen anak begini begitu.. semoga menjadi doa

    BalasHapus
  3. Kudu buru-buru investasi selain tabungaaan.. tiap baca artikel atau tulisan soal biaya sekolah, langsung deg2an maaak, hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama atuh, aku juga...apalagi freelance gini suami istri, hadir ke acara gini bikin makin kuat iman buat investasi :v

      Hapus
  4. investasi penting yaa..harus bener2 diniatkan nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betull mak, tapi semua invest penting, termasuk invest sehat dengan memberinya nutrisi tepat & seimbang sedari kecil ;)

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...