Sharing penuh inspirasi dari para speaker inspiratif dan berpengalaman |
Saat merencakan memiliki buah
hati hingga tahap mengandung dan melahirkan adalah proses yang sangat luar
biasa untuk orang tua, terutama seorang Ibu. Berkecamuk banyak pikiran untuk
meracang banyak hal, mulai dari dia lahir hingga dewasa.
Tidak sekedar dari sisi materi
tapi juga dari sisi psikisnya yang mulai menunjukan banyak keinginan, banyak
kemauan, banyak cita-cita dan imaginasi yang ingin diraihnyaa. Dan sebagai
orang tua, terutama seorang Ibu adalah wajib untuk tahu dan paham semuanya.
Seperti saat ini, saya sudah mulai sering membayangkan "Alisha nanti mau tak suruh masuk sekolah ini, kursus itu, kuliah di sana, berkarier di sini" meski tidak tahu bagaimana ke ke depannya, yang penting dibayangkan saya dulu yah semua haha :D
Dan pada kesempatan yang baik
beberapa waktu lalu, saya beruntung bisa hadir dalam sharing yang diadakan oleh
Nutrilon Royal bertajuk One Step Ahead Mom di Bursa Efek Jakarta, yaitu sharing
para pakar tentang bagaimana menjadi seorang Ibu yang selangkah lebih maju.
Apa sih konsep One Step Ahead Mom
sendiri? Yaitu konsep yang mengajak para orang tua mulai memikirkan degan
cermat kebutuhan buah hati sejak dini dengan dilandasi 4 pilar. Mulai dari
nutrisi yang dibutuhkan, bahwa saat usia anak-anak adalah saat yang penting
untuk diberikan nutrisi terbaik dan seimbang.
Karena saat inilah seluruh
struktur tubuhnya bertumbuh dan terus berkembang, membutuhkan nutrisi yang
tepat dan seimbang. Memberikan nutrisi tambahan seperti susu juga sangat
penting, sesuai dengan takaran usianya. Pada sesi ini ada Dr. Bernie Endyarni,
pakar tumbuh kembang anak.
Pilar berikutnya yaitu sharing
dari Mbak Ajeng Raviando, Psi yang memaparkan bagaimana sebagai orang tua harus
memahami potensi anak. jangan pernah memaksakan kehendak pada buah hati, misal
memaksa buah hati menggeluti profesi tertentu.
Jadi ingat jaman dulu, di mana
semua orang tua sangat ingin dan mendorong buah hati jadi Insinyur. Karena terlihat
lebih terpandang, lebih terlihat tinggi dari sisi social masyarakat. Sekarang bukan
lagi era demikian ya bu, sekarang era kreatif. Di mana semua anak berhak dan
harus diberi kesempatan mengembangkan diri sesuai bakat, minat dan kemampuan
yang dimilikinya. Tugas orang tua memfasilitasi dan mendukung ke arah yang
lebih baik.
Pilar berikutnya adalah tentang
kejelian orang tua memilih sekolah untuk buah hati, di bagian ini ada Ibu Drh.Damayanti
jusuf,M.Sc,Ph.D praktisi
pendidikan. beliau memaparkan bagaimana memilih sekolah yang tepat untuk buah
hati yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan, sosial budaya, kemampuan dan
bakat anak.
Jangan pernah terfikir memaksakan buah hati masuk ke jurusan IPA saat
dia tidak pernah berminat pada hitung-hitungan hanya karena gengsi. Jangan memaksakan
buah hati masuk sekolah yang tidak sesuai dengan kemampuanya secara psikis,
pertimbangkan semua kenyamanan buah hati. Karena saat tidak nyaman, buah hati
tak akan maksimal mengikuti pelajaran.
Sharing berikutnya tentang planning yang dipaparkan oleh mbak Ligwina
Hananto, pakar perencana keuangan. Ini penting banget ya Bu. Merencanakan masa
depan buah hati sejak dini, seperti “Kalau besar dia mau jadi apa? Untuk jadi
yang dia inginkan berarti buah hati harus menempuh pendidikan di mana? Dan biayanya
butuh berapa banyak?”
Mbak Ligwina memaparkan beberapa
pilihan terbaik seperti menabung dan
investasi. Kalau menabung biasa uang memang berkembangnya agak lambat. Investasi
adalah salah satu pilihan terbaik. Ya, perempuan sekarang juga harus melek
investasi Bu, banyak media dan sarana tempat belajar investasi saat ini. BEI
adalah salah satunya yang membuka peluang untuk para perempuan belajar tentang
investasi saham.
Karena inflasi tak akan pernah
terbendung, bisa dibayangkan berapa biaya pendidikan buah hati ke depan. Lonjakannya
pasti lumayan baget kan. Bagaimmana kalau anak kita lebih dari satu? Harus benar-benar
disiapkan sejak dini.
Sharig terkahir adalah yang
paling mengagumkan dari mbak Astrid, Ibu dari Chef cilik Revo. Hua...disaat
usia 8 tahun seorang anak sibuk main, Revo sudah belajar masak. Di saat banyak
orang tua seperti saya khawatir dengan anak yang memegang pisau dan dekat
dengan api, Mbak Astrid justru sudah mulai memberikan peluang dan pendampingan
yang tepat untuk Revo menjelajah dapur dan berkutat dengan bumbu masak.
Yang menarik, mbak Astrid sejak
dini sudah mulai mengajarkan management pada buah hati. Seperti membuat
proposal untuk aktivitasnya dalam memasak. Ya, karena memasak saja tidak cukup
ekedar bisa masak. Suatu saat kalau sudah dewasa seorang chef yang berminat
menerjuni bisnis restorant juga harus bisa menghitung cost kan?
Juga pernyataan mbak Astrid yang
siap untuk menerima buah hati memilih jalur pendidikan tanpa gelar, namun
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuanya. Ya, sekali lagi ini era dunia
kreatif ya Bu, terkadang gelar saja memang tidak cukup. Bahkan ada yang bagi
sebagian orang gelar tidak penting :D
Tapi pendidikan apapun yang
diingikan buah hati, baik formal maupun pendidikan keahlian semua tetap butuh
biaya yang harus dipersiakan sejak dini yah :D
Terus terang menghadiri sharing
kali ini memberi masukan berarti untuk saya pribadi. Saya yang seorang
freelance, saya yang memiliki buah hati baru satu tapi cita-cita dan harapan
sudah buanyak. Saya yang memiliki buah hati dengan segudang keinginan, tapi
tetap harus menyadari bahwa putri saya juga adalah “seseorang” yang pasti juga
punya banyak keinginan dan impian sendiri.
Dan kewajiban saya sebagai
seorang Ibu memastikan untuknya mendapatkan nutrisi yang tepat dan seimbang. Mendapatkan
fasilitas yang terbaik dan tepat untuknya menyalurkan bakat, minat dan dan hobi.
Mendapatkan pendidikan terbaik sesuai dengan situasi, kondisi dan kemampuan kami. Dan semua akan legkap
saat saya sudah mulai mempersiakan kebutuhan financialnya sejak dini :D
Jadi ingat dengan gaya dan kebahagiaannya setiap menari, apakah ini salah satu bakat dan minatnya? Entahlah, masih butuh diamati lebih jauh :D
langsung fokus ke mba ligwina >.<
BalasHapusselalu suka sama cara ngomongnya mba ligwina yang jleb dan berasa ditampar tampar sambil meratapi isi tabungan, hehehe
Bener mak,bagus banget maparinnya dan mudah dipahami, trus langsung terdoktrin untuk melaksanakan anjurannya nyiahaha
Hapussedang berusaha menjadi ibu yg elalu melangkah lebih maju, meski itu hanya sebuah impian pengen anak begini begitu.. semoga menjadi doa
BalasHapusSama mak, aku juga merasakan hal yang sama
HapusKudu buru-buru investasi selain tabungaaan.. tiap baca artikel atau tulisan soal biaya sekolah, langsung deg2an maaak, hahaha.
BalasHapusSama atuh, aku juga...apalagi freelance gini suami istri, hadir ke acara gini bikin makin kuat iman buat investasi :v
Hapusinvestasi penting yaa..harus bener2 diniatkan nih
BalasHapusBetull mak, tapi semua invest penting, termasuk invest sehat dengan memberinya nutrisi tepat & seimbang sedari kecil ;)
Hapus