Pages

Minggu, 20 April 2014

Insyafnya Sang Aparat

Image BNN

Seperti yang diterangkan oleh pihak BNN dalam FGD di Kantor BNN Cawang minggu lalu, setiap tahun jumlah penyalahguna narkoba di Indonesia sangat memprihatinkan karena setiap tahunnya menunjukan peningkatan grafik. Dan kondisi ini tentu membuat kita semakin sering bertemu dengan para pecandu di manapun kita berada. Dan saat berhadapan dengan mantan pengguna Narkoba yang akhirnya bisa sembuh dan terbebas dari jeratan barang haram ini tentu banyak kisah inspiratif yang bisa diungkap bahkan sampai pada tahap mengagumkan jalan mereka menuju kebaikan.

Pada awal kedatangan saya menginjak tanah Jakarta sebagai perantau bersama suami dan akhirnya terdampar di Jakarta Utara banyak kisah dan pengalaman berharga yang saya temui salah satunya bertemu mantan pengguna narkoba. Ya, seseorang yang dulu pengguna narkoba parah dan sekarang sudah insyaf. Kehidupan yang keras di pinggiran Jakrta justru akhirnya membuat beliau insyaf.


Sebut saja Pak Okto (bukan nama sebenarnya), seorang aparat penegak hukum (Polisi) yang seharusnya menjadi panutan karena pekerjaannya mengamanahkan demikian ternyata pada periode tertentu dalam masa tugasnya justru terjerat oleh barang haram ini. Pertamakali melihat penampilan beliau yang rapi dengan pakaian biasa (kasual) saya tidak menyangka teryata beliau adalah seorang Aparat. Ditambah perilaku beliau yang cukup kalem dan suka bergaul dengan banyak anak-anak remaja yang ada di sekitarnya, bahkan beliau bersikap membimbing pada para remaja tersebut. Saya dan suami sering berpapasan dan saling senyum ramah sepintas di mushola. Bahkan kesan yang saya tangkap, Beliau adalah orang sholeh, karena selalu terlihat tidak pernah melewatkan waktu sholat di tengah hiruk pikuk ramainya terminal yang sangat sibuk.

Setelah beberapa waktu akhirnya saya dan suami mengenal beliau. Dan tak lama saling akrab dan sering berbagi cerita tentang kehidupan. Hingga suatu saat beliau mengungkapkan episode kelam masa lalu hidupnya. Di mana kisah itu bermula saat baru lulus dari pendidikan Kepolisian pada akhir tahun 2000an dan mendapatkan penempatan Dinas di Jakarta yang ternyata sangat keras dan penuh godaan dari berbagai arah bahkan dari tempat tugasnya sendiri. Menjadi luar di beberapa tempat hiburan justru membuatnya tercebur dalam kubangan para Bandar Narkoba yang dengan lihai menariknya dalam kubangan “nista” tersebut. Pada tahun-tahun itu semua barang haram tersebut masih asli dari luar negeri, Belum ada berita dan kasus penangkapan serta pembongkaran pabrik dalam negeri. Sehingga menurut Pak Okto barang-barang haram tersebut masih memiliki daya “cengkram” yang kuat dalam tubuh karena masih “asli” kandungan zat berbahayanya.

“Hanya dengan mengkonsumsi sedikit sudah mampu membuat saya teller berat, karena barang-barang haram itu masih murni belum seperti sekarang yang sudah banyak dicampur. Indikasinya dari banyaknya terungkap Bandar yang memiliki pabrik yang beroperasi di Indonesia” ucap Pak Okto pelan.

Bertahun-tahun beliau terjerat dan tidak bisa lepas dari jeratan narkoba, bahkan yang ada terasa semakin parah tercengkram. Hingga akhirnya sekian tahun kemudian saat ada pemindahan tugas beliau ditempatkan di pinggiran kota Jakarta. Awalnya Beliau merasa kepindahan ini adalah sebuah “petaka”. Karena dari sebuah tempat yang dianggap sangat “happening” harus beralih ke pinggiran kota yang terlihat sangat sepi dan asing. Meski banyak rekan seprofesi tapi perasaan asing, bahkan kesan individual masyarakat kota sangat Beliau rasakan di awal-awal kepindahannya.

Namun jalan menuju kebaikan  akhirnya menucul membuat Pak Okto mengenal beberapa orang “hebat”, penjaga mushola dan cleaning servis yang taat beribadah. Mereka akhirnya yang “menarik” Pak Okto untuk sembuh. Meberi pengaruh dan semangat positif, terutama agar lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta yang telah lama dilupakan dan ditinggalkan. Banyak mengobrol dan saling curhat akhirnya membuat Pak Okto sadar bahwa selama ini Beliau sudah salah jalan, sudah jauh terjerumus dalam kehidupan yang sangat buruk.

Para orang “hebat” ini akhirnya menjadi sahabat Pak Okto dan membawa Beliau kembali ke jalan yang baik. kambali bersimpuh pada Sang Maha Pencipta, memperbaiki hidup dan mulai menjalani terapi untuk meninggalkan barang haram tersebut. Pelan tapi pasti. Dengan perjuangan yang berat beliau akhirnya bisa lepas dari cengkraman “ketagihan” barang-barang haram ini.

Pengalaman inilah yang akhirnya membuat Pak Okto merangkul remaja yang ada disekitarnya. Meski seorang Aparat yang dihormati Apk Okto tetap ramah dan kekeluargaan. Bahkan paling jempolan beliau memboyong beberapa remaja di rumahnya setiap tidak ada kerja. Karena lingkungan kami saat itu adalah pekerja lepas yang tergantung pada ada tidaknya pekerjaan. Kalau sedang tidak ada kerja maka para remaja-remaja ini hanya nongkrong, ngobrol dan sudah pasti sebagian dari mereka suka mabuk-mabukan. Karena itu Pak Okto suka memboyong mereka meski terkadang dengan paksa untuk ikut ke rumahnya. Para remaja-remaja ini memang remaja daerah yang mayoritas adalah para perantau juga.

Tapi setelah dua tahun mengenal Beliau Pak Okto kemudian memilih mengurus mutasi dan memboyong keluarganya kembali ke kampung halaman di salah satu kota di Pulau Sumatera. Beliau ingin menghabiskan sisa masa tugas di daerah asal beliau.

Dan saya dan suami mengenang beliau sebagai orang yang sangat mengesankan serta inspiratif. Apa dan bagaimanapun masa lalu beliau itu adalah pelajaran berharga bagi siapapun. Dan saya yakin, di tempat Beliau sekarang tetap merangkul para remaja di sekitarnya agar tidak salah jalan dan terpengaruh hal buruk terutama terjerat Narkoba seperti yang pernah beliau jalani. Orang-orang seperti Pak Okto adalah orang terpilih yang bisa memberikan edukasi pada masyarakat karena dengan pengalamannya tentu akan sangat berguna karena membuat Beliau paham dan mengerti bagaimana menghadapi para pecandu, terutama di kalangan remaja.

Terutama dengan posisinya sebagai seorang aparat, saya juga yakin Pak Okto tahu dan paham dengan program BNN yang mencanangkan tahun 2014 sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba. Sehingga di tempat barunya bertugas sekarang yang juga kampung halamannya, saya yakin Pak Okto juga mengajak semua elemen masyarakat untuk peduli dan memberi edukasi untuk mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba. Dan saya beserta suami mendoakan selalu semoga Bapak diberi kesehatan lahir dan batin. Sehingga bisa memberikan kontribusi pada masyarakat terutama untuk membantu mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba.

Dari pengalaman yang dialami Pak Okto membuat saya belajar, bahwa untuk bisa lepas dari pengaruh Narkoba juga dibutuhkan lingkungan yang kondusif dan sangat mendukung untuk mendorongnya berubah menjadi lebih baik. dan yang paling penting pendidikan dan bimbingan spiritual juga tetap hal utama. Bahwa menyerahkan semua pada Sang Pencipta dan selalu meminta perlindunganNya adalah satu jalan penting menuju jalan yang lebih baik dan terlepas dari semua jerat narkoba yang mencengkram kuat.

Memilih lingkungan yang baik untuk bergaul dan memberikan dorongan kuat untuk lebih baik juga memberi pengaruh penting untuk bisa dengan cepat lepas dari pengaruh kecanduan Narkoba selain dukungan orang terdekat.

Dari sini saya juga berharap pada semua jajaran Penegak Hukum Indonesia terutama pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk juga lebih memperhatikan anggotanya. Tidak hanya berfokus pada masyarakat saja. Bahwa anggotanya juga manusia biasa yang imannya kadang-kadang juga bisa turun sehingga mudah terpengaruh dan terpeleset menjadi seorang Pengguna Narkoba. Jangan sampai fokus hanya pada masyarakat tapi lupa pada interen sendiri.

Dan pengalaman mengenal seorang aparat penegak Hukun justru akhirnya ikut terjerat menjadi penyalahguna narkoba sebenarnya bukan hanya pada Pak Okto saja. Baru-baru ini saya mendapat kisah dari seorang sahabat SMA bahwa sahabat kami yang lain sedang dalam menjalani rehabilitasi Narkoba. Padahal dia seorang Penegak Hukum, namun sang Komandan sangat sayang dan memberikan perhatian lebihpadanya untuk menjalani rehabilitasi. Mendukungnya untuk sembuh dari kacenduannya.

Namun keberadaan orang-orang seperti Pak Okto dan sahabat SMA saya yang sudah insyaf menurut pendapat saya sebenarnya bisa dimanfaatkan atau diberdayakan oleh BNN untuk diajak menjadi salah satu tenaga penyuluh. Karena akan lebih mengena untuk memberikan pencerahan tentang bahayanya kecanduan Narkoba, tentang bagaimana cara melepaskan diri dari jeratan Narkoba dan bagaimana cara menghindarinya. Karena biasanya orag-orang yang seperti mereka akan lebih perhatian dan memiliki tingkat kepedulian yang lumayan tinggi karena memiliki rasa tanggung jawab bagaimana agar anak muda generasi penerus bangsa di lingkungannya tidak mengikuti jejaknya, terpeleset di kubangan nista narkoba.

Untuk mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba memang membutuhkan perjuangan dan kerjasama semua kalangan. Mulai BNN sebagai lembaga utama Penangulangan masalah Narkoba, pemerintah, penegak hukum dan masyarakat sendiri. Tidak bisa hanya dilakukan salah satu pihak karena semua saling terkait. Melalui program Indonesia Bergegas, semua pihak diharapkan untuk saling bergandeng tangan membantu satu sama lain mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba. Membantu BNN mensosialisasikan program BNN yang sekarang sedang menggalakan Program 2014 sebagai tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba. Yang mana bila kita memiliki keluarga seorang pecandu, atau melihat orang lain sebagai pecandu maka segera memberi mereka pengertian dan pemahaman bahwa sekarang Pemerintah melalui BNN membuka program rehabilitasi Sosial dan medis secara gratis tanpa melalui proses hukum. Sehingga sangat dianjurkan untuk segera melaporkan ke IPWL.

Dan tentu akan lebih bagus lagi saat kita bisa mengantar atau membawa mereka untuk melaporkan diri. Karena sekali lagi, sekarang penanganan bagi penyalahguna narkoba sudah berbeda. Melalui tim assessment yang akan membuktikan dan memverifikasi bahwa mereka hanya pengguna maka tidak akan ada proses hukum yang harus dijalani, tapi langsung diarahkan ke pusat penyembuhan yang nantinya akan disesuaikan dengan tingkat seberapa parah kondisi si pecandu.


Jadi mulai sekarang yuk mulai peduli dan bekerjasama dengan semua pihak agar keluarga kita dan orang-orang dilingkungan kita terhindar dari jerat Narkoba dan mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...